Skip to main content

Posts

KAPAL

Kapal , adalah kendaraan pengangkut penumpang dan barang di laut (sungai dsb) seperti halnya sampan atau perahu yang lebih kecil. Kapal biasanya cukup besar untuk membawa perahu kecil seperti sekoci . Sedangkan dalam istilah inggris , dipisahkan antara ship ang lebih besar dan boat yang lebih kecil. Secara kebiasaannya kapal dapat membawa perahu tetapi perahu tidak dapat membawa kapal. Ukuran sebenarnya dimana sebuah perahu disebut kapal selalu ditetapkan oleh undang-undang dan peraturan atau kebiasaan setempat. Berabad-abad kapal digunakan oleh manusia untuk mengarungi sungai atau lautan yang diawali oleh penemuan perahu. Biasanya manusia pada masa lampau menggunakan kano, rakit ataupun perahu, semakin besar kebutuhan akan daya muat maka dibuatlah perahu atau rakit yang berukuran lebih besar yang dinamakan kapal. Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan kapal pada masa lampau menggunakan kayu, bambu ataupun batang-batang papirus seperti yang digunakan bangsa mesir kuno kemudian

KAPAL PENUMPANG

Kapal penumpang adalah kapal yang digunakan untuk angkutan penumpang. Untuk meningkatkan effisiensi atau melayani keperluan yang lebih luas kapal penmpang dapat berupa kapal Ro-Ro, ataupun untuk perjalanan pendek terjadwal dalam bentuk kapal feri. Di Indonesia perusahaan yang mengoperasikan kapal penumpang adalah PT. Pelayaran Nasional Indonesia yang dikenal sebagai PELNI, sedang kapal Ro-Ro penumpang dan kendaraan dioperasikan oleh PT ASDP, PT Dharma Lautan Utama, PT Jembatan Madura dan berbagai perusahaan pelayaran lainnya

TONGKANG

Tongkang adalah suatukapal yang dengan lambung datar atau suatu kotak besar yang mengapung, digunakan untuk mengangkut barang dan ditarik dengan kapal tunda atau digunakan untuk mengakomodasi pasang-surut seperti pada dermaga apung Ponton digunakan juga untuk mengangkut mobil menyeberangi sungai , didaerah yang belum memiliki jembatan. Sangat banyak digunakan pada tahun 1960an, 70an dan 80an di jalur lintas Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Irian . Sekarang sebagian besar sudah diganti dengan jembatan . Untuk keperluan wisata, ponton juga masih digunakan. Untuk meningkatkan kestabilan kapal biasanya digunakan dua ponton yang digabungkan secara paralel.

KAPAL TUNDA

Kapal tunda adalah kapal yang dapat digunakan untuk melakukan manuver / pergerakan, utamanya menarik atau mendorong kapal lainnya dipelabuhan, laut lepas atau melalui sungai atau terusan. Kapal tunda digunakan pula untuk menarik tongkang, kapal rusak, dan peralatan lainnya. Kapal tunda memiliki tenaga yang besar bila dibandingkan dengan ukurannya. Kapal tunda zaman dulu menggunakan mesin uap, saat ini menggunakan mesin diesel. Mesin Induk kapal tunda biasanya berkekuatan antara 750 sampai 3000 TK (500 s.d 2000 kW), tetapi kapal yang lebih besar (digunakan di laut lepas) dapat berkekuatan sampai 25 000 tenaga kuda (20 000 kW). Kebanyakan mesin yang digunakan sama dengan mesin kereta api, tetapi di kapal menggerakkan baling - baling. Dan untuk keselamatan biasanya digunakan minimum dua buah mesin induk. Kapal tunda memiliki kemampuan manuver yang tinggi, tergantung dari unit penggerak. Kapal Tunda dengan penggerak konvensional memiliki baling-baling di belakang, efisien untuk menarik

SARANA DAN PRASARANA TRANSPORTASI LAUT

1. Kinerja Fasilitas Pelabuhan Kondisi fasilitas pelabuhan dimiliki PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia IV saat ini, sebagai berikut : a. Fasilitas Tambat (dermaga) yang dimiliki PT. (Persero) PELINDO IV pada umumnya difungsikan sebagai dermaga serba guna yang melayani kapal barang, penumpang dan petikemas. Kondisi operasional belum terpisahnya kegiatan kapal-kapal tersebut khususnya kapal penumpang dan kapal barang pada suatu dermaga dapat menyebabkan terganggunnya aktivitas bongkar muat barang di dermaga, karena kapal penumpang mendapatkan prioritas utama. Pada beberapa pelabuhan aktivitas bongkar muat terhenti selama kapal penumpang melakukan kegiatan embarkasi dan debarkasi pada dermaga. b. Fasilitas penumpukan terutama gudang yang dimiliki oleh PT. (Persero) Pelindo IV umumnya berumur 10 tahun ke atas, kecuali gudang di cabang Pelabuhan Biak (1993), Samarinda (1994), Ternate (1994) dan Pantoloan 1 unit (1997) dengan kondisi teknis 90-92%. Walaupun fasilitas Gudang tersebut tergolong

LALU LINTAS BARANG DAN PENUMPANG

1. Volume Lalu Lintas Barang Volume lalu lintas barang tahun 2002 yang ditangani oleh pelabuhan-pelabuhan di bawah Pengelolaan PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia IV (18 pelabuhan) adalah kurang lebih 87,5 juta Ton. Volume ini mengalami penurunan kurang lebih 3,34% dari tahun sebelumnya (90,5 juta ton), namun selama periode 1997-2002 mengalami pertumbuhan 3,81%. Penurunan ini terjadi pada penanganan muatan dermaga khusus. Volume barang yang masuk (dibongkar) melalui dermaga umum adalah ± 8,45 juta ton atau 62,35% lebih besar dari barang yang keluar (dimuat) 4,1 juta ton atau 37,65%. Volume Lalu lintas barang pada tahun 2002 di dermaga umum menurut jenis perdagangan terdiri atas perdagangan luar negeri meliputi ekspor sebanyak 1,45 juta ton atau 10,71% dan impor sebanyak 1 juta ton atau 7,36%, dan perdagangan dalam negeri meliputi bongkar sebanyak 7,45 juta ton atau 54,99% dan muat sebanyak 3,65 juta ton atau 26,94 %. Lalu lintas petikemas juga telah merambah ke hampir seluruh pelabuhan,

POTENSI PENGEMBANGAN EKONOMI

Kawasan Timur Indonesia (KTI) merupakan kawasan masa depan, terdapat banyak potensi produktif komoditi primer seperti pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan dan pertambangan belum sepenuhnya dieksplorasi secara optimal untuk kesejahteraan masyarakat yang ada di wilayah tersebut. Kondisi pelayanan jaringan transportasi dan prasarana masih terbatas, cenderung berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi KTI yang tidak signifikan. Namun, pada sisi lain, KTI mempunyai keunggulan posisi geografis yang strategis, karena berbatasan langsung dengan negara-negara lain seperti Malaysia (Serawak dan Sabah), Brunei Darussalam, Philipina, Papua Nugini, Timur Lorosae, dan Australia. Salah satu upaya menghubungkan potensi unggulan KTI dengan lokasi pasar yang berada di wilayah negara yang berbatasan langsung adalah dengan membangun sistem jaringan transportasi terutama transportasi prasarana jaringan jalan dari hinterland dan fasilitas transportasi laut. Pembangunan jaringan transportasi